Kira-kira sudah hampir setahun, aku lupa nulis. Menulis apapun, setiap kejadian, setiap suka, duka. Entahlah, mungkin karena aku sudah merasa terlalu gembira? Aku masih gak tahu pastinya.
"Masa lalu biarlah berlalu". Begitu kutipan dalam lirik lagu jadul.
Faktanya gak semudah itu membiarkan semuanya berlalu. Tapi sekarang sudah lumayanlah. Setelah kurang lebih setahun melalui masa penggalauan yang pekat. *hahahah
Mungkin gak hanya aku, di luar sana aku yakin banyak juga anak muda yang lebih sering merasa galau hanya karena masalah cinta.
Buatku itu sudah berlalu, sekarang galaunya sudah beda jenisnya.
Mungkin juga ini yang dinamakan galaunya orang dewasa?
Nah permasalahannya, apa bener dengan begini aku juga sudah bisa dinamakan dewasa?
Yang jelas bingung, bingung mau mengarah kemana kedewasaanku ini? *hahahah
Penggalauan ini aku rasa, awal dari kedewasaan. *Yakin deh
Aku jadi inget sama lagu OST Camp Rock yang dinyanyiin sama Demi Lovato, "Who will i be, its up to me". Bingung, dibikin bingung sama pikiran, sebenarnya mau jadi apa sih aku? Toh aku sudah dapat kebebasan dari semua orang bahkan orang tuaku, soal ingin menjadi apa aku?
Lalu, apakah yang aku kerjakan saat ini adalah yang aku ingnkan? Passion hidup aku?
Jawabannya adalah BUKAN.
Pusing memang memikirkan INGIN JADI APA AKU? kalau aku jadi ini, nanti kedepannya gimana? kalau aku pilih yang itu setelah itu aku mau apa? yakin bisa hidup hanya dengan memilih itu.
Pilihan hidup!
Yang bikin sedih adalah, dengan usia segini aku belum juga menjadi yang aku sebenarnya inginkan, aku belum menjadi apa-apa seperti yang orang tua harapkan. okay!! pelan-pelan aku akan memenuhi keinginan hati soal passion hidup. Walaupun ada yang bilang, "kau tak selalu bisa punya yang kau inginkan."
Jiayooooooouuuuuuuuuu!!!
"Passion of my life"
Selasa, 03 Maret 2015
Apa kabar??
Selasa, 21 Januari 2014
Ketika Hari Itu Tiba.....
"Kamu, seperti angin yang tak pernah bisa ku lihat tetapi selalu bisa kurasakan keberadaanmu. Walaupun keputusan kita sama-sama sudah tak ingin mengenal lagi. Memang benar sejujurnya aku tidak akan pernah bisa untuk melupakanmu begitu saja."
Kata-kata itu pernah keluar waktu kemarin dulu. Mungkin itu sedikit cara Heartsick Healing. *halah* Biasa kata-kata untuk "ngeyem-yemi awake dewe" hehe.
Ketika menjadi wanita single gini, apa sih yang kebanyakan para wanita single pikirkan?? *hellooooo gadis single ketuaan buat dipanggil wanita. haha. padahal emang udah tua.*
Nah back to the topic, Apa sih yang kebanyakan gadis single pikirkan? Mungkin, mereka berpikir tentang,
>> Cita-cita
>> Karier
>> Pacar atau malah udah calon suami
Gak ngerti sih apa yang mereka pikirkan. Yang jelas kalok aku pribadi, sedang terpikirkan tentang CITA-CITA.... Kenapa cita-citaku berubah total sama ketika waktu kecil dulu?
Emang apa tuh cita-citaku??
>>>> Menjadi seorang Astronot atau Pilot....
Gak mungkin lah sekarang tuh cita-cita bakal tercapai. Hehehe namanya juga cita-cita masa anak-anak.
Emang sekarang apa tuh cita-citaku??
>>>> Menjadi orang yang sukses dalam segala hal..
>Ahhh kurang detail.. Semua orang juga inginnya begitu.
Dan....
Menjadi seorang Pengajar. Tak pernah terpikirkan sebelumnya, karena semua mengalir begitu aja. Tapi jujur aja pengajar bukan cita-citaku. Dalam hati masih ada sesuatu yang besar yang harus aku lakukan untuk mengejar cita-cita itu. *Tuhan memberkati*
Tapi sejauh ini menjadi pengajar cukup mengasyikkan. Memahami mereka *red: murid-murid* dan mempelajari hal baru dalam kehidupan. Begitu menyenangkan.
Karena secara tidak sadar aku sudah mengamalkan apa yang tertera dalam UUD 1945. hehe, mencerdaskan kehidupan bangsa. :) :D
Okay, ketika hari itu tiba, aku akan menjadi seperti apa yang aku inginkan. Perjalanan masih panjang. Jangan pernah sia-siakan. Semangaaat nyuut..
Rabu, 16 Oktober 2013
Stalking part tak terhingga.
Stalking akun orang *yang masih nyangkut di hati* adalah hal yang paling tidak penting yang pernah aku lakukan. Bontotnya apa coba?? ngedumel sendiri lantaran jeles itu sudah pasti.
Lagian siapa suruh juga stalking'in orang pacaran. Yak langsung makan ati dah. T.T
jadi sekarang intinya dia udah punya bribikan baru yang sebentar lagi mungkin akan jadi...... *aaakkkhh, tak kuasa akau mengucapkannya*
*sepertinya* Jika dilihat, diraba, diterawang:
1. Mereka seiman
2. Cewek itu cantik
3. Soal obrolan apapun mereka klop *sesama milanisti pulak*
4. Arrggghh stooppp!! bikin envy kalo di lanjutin.
Hmmm, ya sudah lah siapa sih saya?? bisanya ya cuman ngadu sama blog ini. Mau nimbrung, mau sok cieee2 juga ahhh malah norak. Diem aja deh. Nikmatin yang ada.
Helllloooooo,,, kenapa kamu jadi rempong gini nyut, katanya udah bodo amat? katanya udah move on? katanya udah gak peduli? Lalu ini apa????
jawab: ini hanya bentuk protes unek-unek hati. Mungkin sebenarnya perasaan itu, belum sepenuhnya lupa.
Psssssttt, jangan bilang siapa-siapa!! AKu udah lupa kok. Slow, anggap gak ada apa-apa. Aku gak mau malu dua kali.
Jumat, 04 Oktober 2013
My Promise
Sepertinya orang-orang terdekatnya udah tau tentang sukanya guweh ke dia. Yes, i'm finish!! Malu beribu ribu malu. Malu bertubi tubi malu, tapi ya sudahlah memang kenyataannya seperti itu.
Apalah ini cinta sepihak. Heran juga aku, Kapan aku bisa bener-bener lepas dari semua ini coba?!!
Sabar dan sabar, semua akan tiba pada waktunya dimana aku akan benar-benar membuka untuk yang lain *lagi*.
Gilak! Penuh sesuatunya hidupku ini. Ngurusin yang satu ini kagak kelar-kelar dari kapan tahun. hahaha. Sedang berusaha mempelajari sesuatu dari semua yang udah terjadi.
Setelah sekian lama mencoba biasa saja dan berdamai dengan perasaan, sekarang kelimpungan lagi guweh. Tapi enggak promise is promise... Dia temanku mulai dari sekarang. Aku gak akan ngebiarin dia pergi lagi cuman karena perasaanku.
Rabu, 11 September 2013
Masih.....
Ini bukan mengenai masa lalu. Karena hal ini masih terpikirkan sampai sekarang. Bahkan terkadang masih mengganggu hati kecil.
Sudah cukup lama, tapi rasa itu masih tersimpan rapi di sini. Bahkan setelah memiliki orang lainpun.
True love?? entahlah. Yang jelas sampai detik ini rasa ini masih untuknya. Walaupun dulu seolah dia menyuruhku buat ngelepasin rasa itu. Aku segera menjauh tapi tidak untuk rasa itu.
Sekarang tidak ada lagi suara, kata-kata, yang menghubungkan kita. Aku percaya dia sudah melupakan semuanya. Tetapi tidak untuk aku.
Tentang rasa yang sudah semakin jauh ini, aku selalu mensyukurinya. Dan aku doakan biar dia bahagia di sana, dengan ataupun tanpa seseorang pilihannya.
Ketika dulu aku bilang, "Maaf, aku belum bisa melupakanmu." dan sekarang akan masih aku ucapkan lagi.
Tentang rasa itu, biar selalu ada di sini. Aku sudah berjanji untuk tidak menunjukkannya lagi walaupun terkadang sangat ingin. Tapi, aku rasa lebih baik begini. Seorang 'ngeselin' tapi begitu ngangenin.