Minggu, 28 Oktober 2012

Awalnya hanya kebetulan. Dan akhirnya.........



Huh sama aja kayak si A, si B juga gitu apalagi si C? Semuanya aneh mending juga kalau ajaib sekalian. Siapa sih dia? Babeh guwe juga bukan. Main atur-atur aja berasa punya hak. Baru juga deket temenan, pedekate. Halaahh apalahnamanya. Yang lebih tua, dan pada waktu itu yang aku kenal ini sering suka seenaknya. Apalagi kalau apa yang dia minta gak dipenuhin. Suka sok-sokan, main bentak-bentak. Aaaaaaa gak tau apa kalau aku tuh gak suka dibentak. Maunya dingerti'in terus tapi sekalipun gak pernah mau ngerti.

**********tiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiittttttt******************

Berawal dari sinilah aku kurang respek sama cowok yang lebih tua dari aku, yaaa walaupun selisihnya cuman setahun dua tahun sih.
Disaat lagi ngerasa bete, down, yang namanya masih abege kan sok-sok menggalau sepanjang hari gitu. Eh datenglah adek kelas yang care, bisa bikin ketawa mulu, dan pokoknya nyaman kalau lagi dideket dia Pertama berpikir, hellooooo???? dia adek kelas aku. Apa kata teman-teman nanti kalau aku deket sama adek kelas? trus kedua berpikir, dasar ge'er emangnya juga si adek kelas ini mau langsung macarin aku gitu?? pede gilaaaa guweh. hahahahah. Tapi au ah yang jelas si adek kelas bisa bikin nyaman kalau aku lagi ada didekat dia. Dan yang paling penting aku bisa jadi diri sendiri. Gak perlu jaim-jaim dan bisa lepas ketawa ngakak gak perlu pake ditahan.

Sebelumnya dulu si adek kelas ini, adek tingkat waktu SMP, hihihihi aku kelas 3 doi kelas 1. wkwkwkwk. Dulu, sering main bareng, pulang sekolah bareng. Pokoknya sering bareng dah. Tapi gak cuman berdua, sama temen-temen yang lainnya juga. Dan pada akhirnya, kita berpisah, udah gak sering main bareng lagi, tapi kadang-kadang masih suka ketemu. Dan berlanjut karna Aku SMA dan dia kelas 2 SMP. So kita udah gak satu sekolah lagi.

Waktu itu sama sekali belom pegang hape, sebagai gantinya kita pake buku curhat gitu. Yaaa semacam suratlah. hahahaha,lama lama lama jadian lah kita. REmember, aku kelas 1 SMA dan dia kelas 2 SMP. Soal umur, kita beda setahun, aku masih ingat tanggal lahir lengkapnya, 24 Februari 1989. *24 Februainya sama kayak Nicholas Saputra.*

" Yakin kamu? pacaran sama dia?" Komentar 1
"Haaaaa? mending juga kakak kelas, banyak yang cakep juga kan?" Komentar 2
" Gak papa sih, dia kan bongsor juga, kalau gak pake seragam gak ada yang tau dia masih kelas 2 SMP" Komentar 3 dan lain-lain yang intinya gak setuju.

Teman-teman sempet protes sih gara-gara dia lebih muda. Tapi lama-lama mereka bisa ngerti. Dan yang namanya cinta monyet, jadi pacarannya masih lucu. ketawa aku kalau ingat-ingat yang satu ini. Kalau kita ketemuan sepulang sekolah, aku pake seragam putih abu-abu sementara dia putih biru. Maluu sih kalau dilihatin orang tapi sok-sok cuek aja. hahahah.

Aku rasa, Ini awalnya suka sama yang lebih muda dan awalnya pacaran dengan yang lebih muda. Dan mungkin ini yang dinamakan kebetulan. Jadi gak bisa di bilang juga kalau aku seorang yang mengidap syndrom Brondong Lovers. Sekali lagi ini hanya kebetulan dan jika kebetulan itu indah dan bikin kita happy dan nyaman, Mengapa Tidak???!! ya kan??

Jumat, 26 Oktober 2012

Dia Gebetanku.....

Part 1:
Kali itu kami lagi-lagi bertemu di lorong dekat dengan ruang guru. Yang agak sedikit gelap tetapi terang cahayanya masih tetap bisa untuk menangkap kejadian sekitarnya.

Sesosok yang tinggi, berjalan ke arahku dan aku pun berjalan ke arahnya. Ya!! kami berpapasan. Dengan senyum khasnya dan kerlingan alisnya. Seperti biasa itu sebagai tanda sapaannya.

####

Di lain hari, lapangan basket tak seperti biasanya yang hanya daun-daun yang berserakan menghiasinya. Kali ini banyak orang berkerumun di sana. Niatku untuk ke perpustakaan pun dalam sekejap saja aku urungkan. Bagaimana tidak, ada sesosok menarik sedang men-drible bola di lapangan basket. Rupanya kali ini ada sparing dengan sekolah seberang.

Aku mencari celah untuk bisa menikmati permainan seseorang yang diam-diam ternyata aku kagumi itu. yaappp mulutku makin ternganga dengan lepasnya, ketika 3 point-nya sukses mendarat di ring basket itu.

Lamunanku buyar seketika dan tiba-tiba gelap.

40 menit kemudian......

Pelan-pelan aku membuka mata, orang yang pertama kali aku lihat adalah Citra sahabatku dan juga teman sebangkuku di kelas.

Kenapa aku bisa tertidur begini? yaaa, aku pingsan! Bukan karena timpukan bola basket di lapangan tadi, tapi karena...... entahlah.
Beberapa hari yang lalu aku juga mengalami ini, pingsan secara tiba-tiba. Dan ini untuk kedua kalinya.
Dokter bilang, aku harus bisa mengontrol emosiku. Aku tidak boleh terlalu sedih dan terlalu bahagia. Ohhh ini sungguh menyiksaku.

Sebulan kemudian.......

Seseorang yang lihai bermain basket dan bertubuh jangkung itu membuat patah hatiku hari ini.
Nadila, seorang ketua karate di sekolah sudah dipacarinya. Mendengar itu hati pun Sedih seketika.

Lamunanku terbuyar ketika seseorang datang mendekatiku dan berkata, "boleh duduk di sini?"
Dengan terbata-bata ku jawab, " Boleh kok, nggak dipakai ini."
Yaaaa dia Galang kapten tim basket di sekolah, sekaligus pacar teman sekelasku, Nadila.

Tanpa berpikir panjang, aku meninggalkan Galang yang tengah asyik dengan buku-bukunya.

Note:  Jangan pernah menyukai apa yang sudah menjadi milik orang lain. Apalagi orang itu kita kenal.
Tuhan sudah menyediakan apa yang akan menjadi hak kita bukan?! :)

SeTIDAKnya

Hey manusia berinisial R. Kita sudah menjadi jauh sekali sekarang. Tak terbayangkan bagaimana keadaanmu saat ini. Tapi aku yakin kamu sedang bahagia di sana. Jarak kita yang jauh ditambah dengan hilangnya kamu dari peredaran dunia maya membuatku merasakan betapa indahnya rasa kehilangan.

Apapun alasannya, aku menjadi semakin tahu sekarang bahwa kata-kata setajam apapun, tak selamanya dapat melukai, bahkan sikap dan perilaku yang hanya setitik, lebih dapat melukai perasaan. Hahahaha, siall ternyata memang sakit sekali. Tapi sudahlah.

Dan betapa aku menjadi sadar, bahwa selama ini, diam-diam aku sudah membuatmu tertekan. Owhh poor me!

Kalau harus meminta maaf atas perilakuku selama ini, aku juga tidak tahu harus mengatakannya lewat apa?
Biar Tuhan yang mengaturnya.


Kepada Seorang Kawan

Asal kamu tahu, dibalik ketidaktahuan dan ketidakpahamanku, setiap aku berdoa selalu ku selipkan kata-kata untuk kamu.

Sebenarnya kamu orang yang hebat, kuat dan selalu semangat menghadapi apapun. Dibandingkan aku yang cengeng, manja dan tak jarang aku juga mengeluh.

Aku bangga mempunyai teman seperti kamu. Bukan aku iri, tetapi diam-diam aku selalu belajar dari kamu untuk hal ini.

Tapi terkadang kamu membuat aku kecewa. Hal yang sangat dekat sekali dengan kehidupan sehari-hari terkadang kamu kurang peka. Tetapi aku akan selalu memaklumi itu, karena aku sadar sifat kita berbeda.

Aku yakin suatu saat kamu akan mengerti dengan apa yang dimaksudkan orang-orang terdekatmu. Karena tidak hanya aku.

Teruss berjuang kawan. God Bless You!!!