Kamis, 21 Juni 2012

Just a D.R.E.A.M

Siang hari itu aku memutuskan untuk jalan-jalan sendirian. Melepas penat setelah seharian berjibaku dengan kerjaan. Tempat mana lagi di jogja yang bisa dinikmati sendirian tanpa merasa kesepian kalau bukan Malioboro.

Siang itu, Malioboro penuh sesak dengan pengunjung. Tetapi tak ada satupun yang aku kenal. Dalam hati, "baguslah, tidak ada sapa menyapa dan bebaaass berekspresi."

Ku lewati perko demi perko *perko a.k.a emperan toko* sambil sesekali melihat kanan kiri, melihat barang apa yang mereka jual. Masih sama seperti, setiap aku jalan disini.

Akhirnya sampai di ujung, hati tergerak buat masuk ke benteng Vredeburg. Sekedar menikmati panasnya matahari dari dalam benteng. Pikirku demikian.

Orang yang pernah dateng ke Vredeburg di siang bolong pasti tahu gimana keadaan siang hari di sana. Yupz, walaupun panas terik, tetap ada pengunjung yang berlalu lalang, untuk sekedar menikmati semilirnya angin siang di bawah pohon *seperti aku*, hunting foto, liburan keluarga atau juga pacaran. *hohoho

Aku sudah duduk dengan nyaman. Cuek saja dengan keadaan sekitar. Sambil dengar lagu dari headset. Asiikk. sendiri yang mengasyikkan. Tapi ada sesuatu yang aneh. Seperti ada seseorang yang sedang mengamatiku. Paparazzi kah itu??? no no no.... i'm not an celebrity... hehehe.

Hmmmm, mungkin hanya aku yang kegeeran. Tapi aku rasa memang seseorang yang ada di pojok itu dengan kameranya yang tadi sempat melihat ke arah sini. Dalam hati,"mungkin dia lagi jepret-jepret pergola yang berbunga-bunga yang ada di atas kepalaku ini. Dari kejauhan memang tidak begitu terlihat jelas, siapa laki-laki itu.

Sambil menikmati musik yang aku dengarkan, dan pikiranpun terbagi dua. Aku juga penasaran. Siapakah gerangan dirinya? *hahaha* Saking asyiknya beradu dengan pikiran dengan tebak-menebak. Tanpa aku sadari sudah ada orang yang duduk di sebelah aku. Aku beranikan diri untuk menoleh ke arah samping. Terlihat dengan jelas, bersamaan dengan garis tawa yang tidak asing lagi. Aku tersenyum menyambutnya. Dia masih sama seperti yang dulu.

Kata pertama yang dia ucapkan, "Maafin aku ya??"

Tiba-tiba handphoneku berbunyi. mengagetkan. Sangat mengagetkan sekali. Alarm sudah berbunyi, menunjukkan sudah pukul 06.00 pagi. Saatnya aku bangun dan mengais rejeki. Dan aku tersadar bahwa ternyata ini hanyalah mimpi.

0 komentar:

Ekspresikan Komentar Anda | Ex : Ketik :10
:10 :11 :12 :13
:14 :15 :16 :17
:18 :19 :20 :21
:22 :23 :24 :25
:26 :27 :28 :29
:30 :31 :32 :33
:34 :35 :36 :37
:38 :39 :40
:41 :42 :43 :44
:45 :46 :47 :48

Posting Komentar