Jumat, 15 Juni 2012

Ketika Rindu Sudah Tak Terpeluk (lagi). Meledak dan Bye......

Aku mencintaimu setiap hari seperti pensil terhadap kertas.
Dan,
Aku mencintaimu seratus kali setiap detiknya.

Namun Ini mengenai apa yang sudah seharusnya. Dan ketika kerinduan itu tak kunjung berpeluk. Tuhan diam-diam mengirimkan angin yang dingin bersama dengan kehangatannya. Kehangatan yang sebenarnya sudah menjadi beku karena teracuhkan begitu saja.

Mungkin akan banyak kata yang hilang, tetapi bagaimanapun tetap kamu yang mendiami hati ini. Dan sungguh tak satu setanpun akan peduli. Begitu juga kamu.

Aku tidak menyerah, aku hanya sedang lelah. Lelah yang akan kubiarkan. Lelah yang akan aku pelihara bersama dengan kehangatan angin setiap malamnya.

Semoga di kehidupan yang akan datang, kita kembali dipertemukan oleh malam. Yang tanpa alasan akan membuat kita berpeluk dengan dinginnya.












0 komentar:

Ekspresikan Komentar Anda | Ex : Ketik :10
:10 :11 :12 :13
:14 :15 :16 :17
:18 :19 :20 :21
:22 :23 :24 :25
:26 :27 :28 :29
:30 :31 :32 :33
:34 :35 :36 :37
:38 :39 :40
:41 :42 :43 :44
:45 :46 :47 :48

Posting Komentar