Selasa, 22 November 2011

Bagian Lima !

". . . . . Hari ini aku masih nungguin dia, dengan ditemani alunan musik yang sama seperti saat pertama kali berbincang dengannya di mushola belakang sekolah."
Unintended - By Muse

Hari makin hari, aku makin dekat dengan Banyu, aku seperti menemukan sosok Dimas yang sudah pergi. Sahabat karibku yang sekarang sudah tenang di surga. Banyu adalah kawan yang baik, kami selalu punya obrolan seru walaupun hanya belakang mushola sekolah tempat kita bercerita, cerita tentang apapun. Dia memang orang yang cuek, tapi dia juga punya sense of humor tinggi.

Besok 11 September 2004 adalah ulang tahun Banyu yang ke 17. Rencananya aku mau bikin surprise kecil untuk dia. Sesuatu yang spesial yang bisa dikenang dan disimpan. *Masih berpikir dan akupun bingung*

###

Pagi ini 11 September 2004, aku sengaja bangun pagi sekali. Rencana mau berangkat ke sekolah lebih awal. Karena aku tahu Banyu juga selalu berangkat awal ke Sekolah. Kado yang sudah terbungkus rapi sudah aku masukkan tas dan tinggal melesat pergi.

Pukul 6 seperempat aku sudah sampai di sekolah. Pak Mono penjaga sekolah, terkaget-kaget melihat aku berangkat sepagi itu. Entah beliau berkata apa, hanya aku tanggapi dengan cengiran khas seorang Daun.

Tanpa pikir panjang aku langsung menuju kelas IPA satu. Pintu sudah terbuka, itu tanda sudah ada siswa di dalamnya.

Pelan-pelan aku masuk kelas itu. Kali ini tebakanku salah. Belum ada tanda-tanda kalau kelas itu sudah berpenghuni. "Ahaaaa, belakang sekolah." teriakku yakin.

Karena aku sudah penasaran akut, tanpa ragu-ragu aku berlari menuju belakang sekolah *otomatis sekitar mushola, tempat favorit aku dan Banyu*. Aku terhenti sejenak lalu berjalan pelan dengan tujuan biar gak ketahuan kalau nanti memang ternyata sudah ada Banyu di sana.

Pelan-pelan aku mengintai tempat kejadian perkara *hehehehe*. Dan kali ini benar, Banyu sudah ada di sana, bertapa gaul seperti biasanya. Apa dia sendiri lupa dengan hari ulang tahunnya? Pikirku menyelidik.

"Hey Mister Galak, Happy Sweet seventeen." Teriakku sambil berlari dan berhasil menoyor kepalanya.
"Nih, kado buat kamu."

"Apaan nih? Dari mana tahu kalau aku ulang tahun hari ini?" Katanya dengan ekspresi campur-campur. *Soalnya gak jelas*

"Buka aja gak papa kok. Hehe, tahu dong. Masa ulang tahun teman sendiri nggak tahu."

"Makasih banyak deh Daun yang cerewet."
"Serius nih, kok bisa tahu ulang tahunku? selama ini kan kamu gak pernah nanya dan aku juga belum pernah cerita ke kamu." Katanya penasaran.

"Hehe, maaf nih sebelumnya, Gak sengaja lihat SIM kamu waktu buka dompet pas bayarin makan di kantin minggu lalu." Tukasku.

###

Surprise Pagi ini sukses. Banyu juga suka sama kado yang aku kasih. Cuman sederhana sih kadonya, Gelang karya aku sendiri. Judulnya gelang persahabatan, aku pakai dan dia juga pakai. *hehehehehe*



__________________________ Bersambung

2 komentar:

Vee Milani mengatakan...

Ada Apa Dengan Daun dan Banyu?
Hehehe... Lanjutkaan tmn...

Btw,,nnt flashback ttg Dimas jg dunk?biar tau siapa dia gitu...

:10

Sha Hardjono mengatakan...

hahahahaah. . . Tanyakan pada rumput yang bergoyang. .

Hmmm, soal Dimas? udah ada tuh d diary. Udah di tulis dari lama cuman, rasanya sedih mo ngepost. . hahahah *lebay

Ekspresikan Komentar Anda | Ex : Ketik :10
:10 :11 :12 :13
:14 :15 :16 :17
:18 :19 :20 :21
:22 :23 :24 :25
:26 :27 :28 :29
:30 :31 :32 :33
:34 :35 :36 :37
:38 :39 :40
:41 :42 :43 :44
:45 :46 :47 :48

Posting Komentar