Minggu, 13 Maret 2011

Mengenang yang terkenang

Dearest. . . . . . .
Setiap hari seperti itu yang aku dengar. Entah, , aku rasa kicauan burung jauh lebih indah terdengar ketimbang lagu sendu mereka. Kamar yang jauh jauh hari terdesain untuk menjagaku di saat-saat berat dan lengah, sampai sekarang enggan untuk aku tengok. Sungguh sangat menyedihkan! Setiap hari aku lebih menyibukkan diri dengan hal-hal yang aku suka, dan aku tak akan peduli terhadap apa persepsi orang. Yang aku tau aku bahagia, aku bebas, dan aku hidup. Satu yang aku ingat, kata-kata dari seseorang yang sangat aku sayangi, “lakukan apapun tanpa merugikan orang lain, syukur kalo itu berguna buat orang lain.” hmmpffhh,, sayang beliau keburu dipanggil Tuhan, belum sempat aku berbuat banyak yang mungkin bisa mewakili rasa terima kasihku selama ini. Karena beliau yang telah ikhlas merawatku tanpa pernah menunjukkan rasa marah sedikitpun disaat aku melakukan hal yang sama sekali jauh dari baik. Terima kasih untuk semua itu Uti. Begitu aku menyebut nenekku.
Sudah sebulan lebih sejak kejadian itu, melewati depan rumahpun tidak. Aku hidup berpindah – pindah. Harus kusyukuri karna aku punya banyak teman yang peduli jadi kapan saja pintu rumah mereka selalu terbuka untuk gelandangan seperti aku. Ku lakukan apa yang pengen aku lakuin dan sebuah kamera yang aku namai ‘Bedjo’ selalu setia nemenin kemanapun aku pergi. Terkadang aku berpikir, mungkin ini saatnya aku pelan-pelan hidup layaknya laki-laki normal pada umumnya. Semua orang punya cita-cita bukan? tidak seperti aku. Apa mungkin kamera itu bagian dari cita-citaku? Sepertinya aku tidak yakin! Lagi-lagi disaat seperti ini hanya Uti yang aku ingat. “Sekolah yang bener le, biar kamu jadi wong gedhe seperti Bapakmu.” Shiiiiittt, bapak?? sungguh sensitif aku inget-inget kata-kata itu. Tapi jauh dari itu tetap dia juga yang berjasa, sampai aku sebesar ini.
Hari ini, bulan September tahun 2005, aku aja gak inget kemarin udah genap 18 tahun aku hidup di dunia ini. Harus dan layak aku bilang makasih ke temen-temen. Unforgettable Surprise pokoknya. Disitupun juga ada bokap sama adik aku. Mungkin aku juga yang keterlaluan, apa tugas aku sebagai kakak selama ini? benar-benar aku hanya terdiam waktu aku ketemu adek cewekku satu-satunya. Ternyata dia udah jadi gadis remaja, karena usia kami memang cuman selisih 3 tahun. Bodohnya aku selama ini cuman sibuk sama diri sendiri, pemikiran sendiri yang rata-rata semua itu jauh dari benernya kenyataan. Memang bodoh! Aku sama sekali gak care dengan apa yang ada disekitar aku. Sebenernya, Jika kita mau berpikir rasional kebahagiaan itu akan mengikuti kita.


Dedicated to my best friend.
Kamu pasti sudah bahagia di sana. 13 Maret 2010 – 13 Maret 2011.

0 komentar:

Ekspresikan Komentar Anda | Ex : Ketik :10
:10 :11 :12 :13
:14 :15 :16 :17
:18 :19 :20 :21
:22 :23 :24 :25
:26 :27 :28 :29
:30 :31 :32 :33
:34 :35 :36 :37
:38 :39 :40
:41 :42 :43 :44
:45 :46 :47 :48

Posting Komentar